Saturday, December 31, 2016

Cinta Bernoda Darah 01 - Mini Serial #008

Cerita Silat Kho Ping Hoo: Cinta Bernoda Darah 01 - Mini Serial #008
=======================================================

“Maaf akan kebodohan dan kecupatan pengetahuan teecu,
Locianpwe. Bolehkah teecu menambah pengetahuan dengan mengenal
nama-nama tokoh-tokoh itu?”
“Ha-ha, mereka yang selama ini menyembunyikan diri, setelah
sekarang Kerajaan Sung berdiri, mereka mulai menampakkan diri,
agaknya terpikat akan keadaan baru di dunia ini. Golongan hitam amat
banyak tokohnya, akan tetapi kiranya hanya ada enam orang yang
terkenal dengan sebutan Thian-te Liok-koai (Enam Setan Dunia). Kau
tentu sudah mengenal siapa mereka, bukan?”
“Teecu pernah mendengar, akan tetapi belum pernah bertemu muka
dengan mereka.”

Monday, December 26, 2016

Cinta Bernoda Darah 01 - Mini Serial #007

Cerita Silat Kho Ping Hoo: Cinta Bernoda Darah 01 - Mini Serial #007
=======================================================
“Bagus, boleh kulayani kau main-main sebentar Hek-giam-lo” seru
Suling Emas dan seperti seekor burung garuda melayang, tubuhnya
yang tinggi tegap itu meloncat ke tengah lingkaran, kaki kanannya
menginjak gagang sebuah pedang lain.
Hek-giam-lo menyambut kedatangan lawannya dengan suara ketawa
aneh menyeramkan, sabitnya bergerak dan menyambar seperti kilat
putih, memancung ke arah leher Suling Emas. Namun, lawannya
bukanlah orang sembarangan. 
Sedikit berjongkok saja sabit itu sudah
lewat di atas kepala dan sekali menggerakkan kedua tangan, kipas di
tangan kiri yang terbuka itu mengebut ke arah muka tengkorak
sedangkan suling disodokkan ke arah lambung. Sekaligus Suling Emas
telah menyerang hebat dengan gerakan yang kelihatan lambat, namun
tidak mengeluarkan suara dan sukar diduga ke mana arah dan
sasarannya.

Saturday, December 17, 2016

Cinta Bernoda Darah 01 - Mini Serial #006

Cerita Silat Kho Ping Hoo: Cinta Bernoda Darah 01 - Mini Serial #006
=======================================================
Sinar hitam yang lembut bergulung meluncur ke arah punggungnya.
Sinar hitam ini datang dari Hek-giam-lo yang melepas senjata rahasianya
yang disebut Hek-in-tok-ciam (Jarum Beracun Awan Hitam). Begitu
hebat racun jarum-jarum yang jumlahnya tujuh batang ini sehingga
mengeluarkan uap hitam seakan-akan awan yang membungkusnya
ketika benda-benda kecil ini meluncur mencari korban.
Melihat Hek-giam-lo mempergunakan ilmunya melepas jarum, Siangmou
Sin-ni dan It-gan Kai-ong terkejut. Mereka berdua sudah mengenal
baik hebatnya jarum-jarum itu. Sekarang Suling Emas yang ternyata
hanya seorang pemuda masih hijau diserang dari belakang dan pemuda
itu asyik bekerja menggali tanah, mana dapat ia menyelamatkan diri?
Suling Emas menggali dengan gerakan cepat dan aneh. Bukan hanya
tangan kanan yang memegang sabit saja yang bergerak, malah semua
tubuhnya ikut bergerak. Seorang petani akan mentertawakannya karena
cara ia mencangkul tanah menggunakan sabit amatlah lucu, meloncat ke
sana ke mari, bergoyang-goyang dan terhuyung-huyung. Akan tetapi
kalau melihat hasil galian di depannya, orang akan bengong terlongong.

Thursday, December 15, 2016

Cinta Bernoda Darah 01 - Mini Serial #005

Cerita Silat Kho Ping Hoo: Cinta Bernoda Darah 01 - Mini Serial #005
==========================================================

Dilihat sepintas lalu, ia hanya seorang pengemis kotor biasa saja,
malah seorang pengemis yang tidak normal, setengah gila. Hal itu
tampak pada mukanya yang mengerikan, apalagi mulutnya yang lebar
dan selalu sedikit terbuka, memperlihatkan sebuah gigi besar, gigi yang
hanya satu-satunya dalam mulut tua.
Kembali ia meludah, “Cuh-cuh-cuh” ke kanan kiri, menjijikkan sekali.
Melihat ini, Leng Li Hwesio marah,
“Orang tua jorok, kaukah yang meludahi pinceng tadi?”
“Ho-ho-hah-hah, aku memang suka meludah, biasa meludahi anjing
korengan dan kucing kudisan. Lebih suka lagi meludahi keledai gundul,
cuh-cuh” Mukanya menghadap ke bawah dan ia meludah ke bawah,
akan tetapi anehnya, dua kali meludah, dua kali muka Leng Hi Hwesio
yang berada di sebelah kanannya dalam jarak tiga meter itu terkena
sambaran ludah kental yang sebagian memasuki lubang hidungnya.
Entah bagaimana ludah itu bisa terbang menyeleweng dan miring.
Kakek pengemis itu berjingkrak kegirangan bertepuk-tepuk tangan
sambil tertawa.

Wednesday, December 14, 2016

Cinta Bernoda Darah 01 - Mini Serial #004

cinta_bernoda_darah
Cinta Bernoda Darah
Cerita Silat Kho Ping Hoo: Cinta Bernoda Darah 01 - Mini Serial #004
================================================

“Omitohud” Leng Lo Hwesio mengeluarkan suara sambil
merangkapkan kedua telapak tangan di depan dada. “Sicu mengeluarkan
sikap menantang, membikin marah dewi penjaga gunung”
“Kita datang untuk mohon pelajaran kebatinan kepada Bu Kek Siansu,
saudara-saudara dari Hoa-san-pai memperlihatkan kekerasan, sungguh
lucu sehingga ditertawakan oleh segala mahluk halus,” kata pula Ang
Kun Tojin, namun diam-diam ia merasa gelisah karena ia dapat
menduga bahwa yang mengeluarkan suara ketawa itu sudah pasti
seorang yang memiliki kesaktian luar biasa. Terang bukan Bu Kek
Siansu, juga bukan yang bernyanyi tadi, karena suara ketawa ini adalah
suara wanita.
“Kami orang-orang Hoa-san-pai tidak takut terhadap segala siluman”
Kok Ceng Cu berkata keras sambil melirik ke kanan kiri.
10
Sumber: http://adf.ly/2Bl5
“Sute, jangan bicara begitu..” Kok Bin Cu mencela adik seperguruan
yang berangasan itu.

Tuesday, December 13, 2016

Cinta Bernoda Darah 01 - Mini Serial #003

cinta_bernoda_darah_01
Cinta Bernoda Darah 01
Cerita Silat Kho Ping Hoo: Cinta Bernoda Darah 01 - Mini Serial #003
=========================================
Kok Ceng Cu memasang kuda-kuda di dekat batu, kedua tangannya
merangkul dari kanan kiri, lalu dengan sebuah teriakan keras ia
mengerahkan tenaga menjebol dan.. batu itu terangkat ke atas terus
diangkat ke atas kepalanya. Otot-otot kedua lengannya tersembul
keluar, lehernya mendadak menjadi besar, namun wajahnya yang
tampan itu tidak berubah, tetap tenang dan tersenyum. Pihak Bu-tongpai
dan Kun-lun-pai memandang kagum. Sebagai ahli-ahli silat tingkat
tinggi, mereka maklum bahwa untuk mengangkat batu seberat itu
mengandalkan tenaga luar, bukanlah hal yang mudah dilakukan. Selain
membutuhkan latihan tekun dan lama, juga harus memiliki bakat alam,
yaitu tenaga yang besar dan hal ini hanya dapat dimiliki oleh seorang
laki-laki yang selama hidup tetap membujang. Melihat keadaan wajah
Kok Ceng Cu, terang bahwa jago Hoa-san-pai ini biarpun usianya sudah
tiga puluh tahun lebih, ternyata dia masih bujang, jejaka tulen”

Monday, December 12, 2016

Cinta Bernoda Darah 01 - Mini Serial #002

Cerita Silat Khoo Ping Hoo: Cinta Bernoda Darah 01 - Mini Serial #002
=========================================================

Melihat keadaan yang kaku dan dingin, Kok Bin Cu tertawa keras dan berkata. “Wah, tiga rombongan wakil partai persilatan terbesar di dunia tanpa sengaja telah berkumpul di sini. Kiranya dengan maksud yang sama pula, hendak bertemu dan mohon petunjuk dari Siansu (Guru Sakti), bukankah begitu Ang Kun Toyu dan Leng Lo Suhu?” “Kami memang hendak menghadap Bu Kek Siansu yang mulia dan mohon belas kasihannya.” jawab murid kepala Bu-tong-pai dengan suara merendah, sebagai seorang hwesio tidak malu-malu untuk minta-minta “Karena beliau seorang pendeta To, sudah selayaknya kalau kami datang mohon diberi penerangan,” jawab Ang Kun Tojin dengan angkuh. “Belum tentu beliau seorang tosu, tadi pinceng mendengar beliau menyanyikan syair kitab Dammapada, bukankah itu membuktikan bahwa Bu Kek Siansu adalah seorang pendeta Buddha golongan kami?” bantah Leng Lo Hwesio dengan suaranya yang dan lambat.

Saturday, December 10, 2016

Cinta Bernoda Darah 01 - Mini Serial #001

Cerita Silat Khoo Ping Hoo: Cinta Bernoda Darah 01 - Mini Serial #001
===================================================

Puncak Gunung Thai-san yang menjulang tinggi di angkasa tertutup
awan putih tebal yang bergumpal-gumpal mengelilingi puncak. Hampir
selalu puncak Thai-san tertutup awan, kecuali pada musim panas, sekali
waktu ada kalanya puncak Thai-san yang meruncing itu tampak dari
bawah. Keadaan inilah yang menimbulkan dongeng di kalangan
penduduk di sekitar kaki dan lereng gunung, bahwa puncak Thai-san
merupakan anak tangga menuju ke sorga” Dan bahwa hanya para dewa
dan manusia setengah dewa saja yang dapat mendatangi puncak Thaisan.
Dongeng atau kepercayaan tentang hal ke dua ini tidaklah terlalu
berlebihan kalau diingat bahwa penduduk pegunungan amatlah tebal
kepercayaannya akan para dewa yang menguasai seluruh permukaan
bumi dan diingat pula akan keadaan puncak itu sendiri. Terlalu tinggi,
terlalu sukar jalan mendaki puncak, terlalu dingin sehingga manusia
biasa tak mungkin akan dapat mendaki puncak. Terlalu banyak
bahayanya. Binatang buas, jalan yang amat licin, jurang-jurang yang
curam, daerah-daerah yang mengeluarkan gas, dan hawa dingin yang
membekukan darah dalam badan.

Mini Serial Koleksi Khoo Ping Hoo Untuk Para Penggemar

Karena kesibukan admin, blog ini sudah cukup lama idle alias terlantar. Nah, untuk menghidupkan kembali blog ini, admin akan memposting ulang seluruh koleksi serial Khoo Ping Hoo yang ada dalam bentuk mini serial. 
Alasannya adalah, kalau diposting satu serial langsung akan terlalu panjang dan perlu waktu lama. Tentu membosankan bukan?. Karena itu, serial-nya akan kami posting dalam format mini serial yang berkisar antara 3-5 halaman saja.
Selamat menikmati!

Thursday, December 1, 2016

Pendekar Super Sakti 3


Hantaman-hantaman itu amat kuat dan membuat dada Han Han terasa sesak, kepalanya pening dan hal ini menambah kemarahannya melihat adiknya diculik Ouwyang Seng. Ia menjadi nekat dan ketika dua orang kakek itu kembali menyerangnya dari kanan kiri, ia mengeluarkan pekik melengking dan mengerahkan seluruh sin-kangnya menyalurkan Hwi-yang Sin-ciang di tangan kiri menghantam Ma-bin Lo-mo sedangkan tangan kanannya dengan hawa Swat-im Sin-ciang menghantam Gak Liat. Ia balas memukul tanpa mempedulikan datangnya pukulan kedua lawan itu. Karena ia menyalurkan sin-kang secara terbalik dan dengan demikian sekaligus menghadapi kedua lawan itu dengan dua macam tenaga yang berlawanan sehingga keras bertemu keras, terjadilah tabrakan tenaga sakti yang luar biasa sekali.
“Desssss....”
Gak Liat dan Ma-bin Lo-mo seketika muntahkan darah segar dari mulut mereka akan tetapi Han Han sendiri yang terhimpit oleh dua tenaga raksasa itu roboh pingsan”
Kang-thouw-kwi Gak Liat dan Ma-bin Lo-mo Siangkoan Lee cepat duduk bersila untuk mencegah terluka di dalam dada mereka. Sepuluh menit kemudian mereka sudah bergerak kembali dan keduanya memandang Han Han sambil menggeleng-geleng kepala.
“Dia luar biasa sekali, Setan Botak,” Ma-bin Lo-mo berkata perlahan.
“Hemmm, kalau tidak mengalami sendiri mana aku bisa percaya?” jawab Gak Liat dan keduanya cepat menghampiri Han Han yang masih rebah pingsan.